KKN = Kuliah Kerja Ngelayap

 KKN = Kuliah Kerja Ngelayap


Bagian dari hal yang paling menyenangkan dari cerita KKN kali ini adalah "Ngelayap". Kenapa begitu? Karena KKN ku bersama teman-teman tidak hanya sebatas melaksanakan kegiatan sesuai proker tapi juga belajar memahami karakter masing-masing lewat cara-cara yang unik. Salah satunya adalah ngelayap bareng. 

Untuk pertama kalinya setelah hampir separuh perjalanan KKN dimulai, kami memutuskan untuk ngelayap ke salah satu hiburan malam yang ada di desa Pojok. Sebuah desa yang berdekatan dengan lokasi posko KKN kami. Hiburan malam itu tentu sudah dikenal oleh masyarakat luas yakni pasar malam. 

Setelah melakukan kegiatan sore itu, kami memutuskan untuk berangkat ke pasar malam setelah isya'. Dengan mengendarai sepeda motor, melewati batas-batas desa yang cukup gelap, juga jalanan yang umumnya tidak rata dan bergeronjal, tak lama kami sampai. Kurang lebih perjalanannya memakan waktu 15-20 menit. Sampai di sana, mata kami disuguhi berbagai permainan khas pasar malam, seperti biang lala, kuda-kudaan, kora-kora dan masih banyak lagi. 

Tak lama setelah itu, kami memutuskan untuk menaiki kora-kora bersama. Di sinilah awal mula cerita menggelikan terjadi. Awalnya tak banyak yang ingin naik, tapi setelah dipaksa akhirnya kami semua sepakat untuk naik kora-kora. Mulailah bilah-bilah papan kayu itu yang seperti perahu bergerak ke depan dan belakang. Awalnya memang terlihat biasa saja, tapi ternyata ketika mulai bergerak sangat cepat dan menjulang tinggi, detak jantung mulai tak beraturan. Suara jeritan dari depan, belakang, kanan, kiri tak terelakan. Makin kencang ayunannya, makin kencang pula jeritan kami. Serasa ada yang tertinggal di atas sana. 

Tak hanya itu, makin lama kora-kora itu seperti melayang semakin tinggi. Jeritan kami juga semakin kencang. Pun ada teman-teman yang takut sampai menggenggam tangan teman lainnya sampai sekuat tenaga. Seperti dicengkeram katanya. Ada juga yang hanya tertunduk lesu, menutup mata saking takutnya. Juga ada yang biasa saja karena mungkin sudah terbiasa. 

Untuk ku yang kali pertama naik kora-kora, rasanya sungguh luar biasa. Tak ingin lagi, sudah cukup sekali saja. Takut sekali saat berada di atas dan kemudian di ayun ke bawah. 

Begitulah kiranya sedikit cerita healing tipis-tipis dari penatnya hiruk pikuk pelaksanaan proker KKN. Semoga jadi kenangan yang tak terlupakan dan biasa jadi bahan cerita nantinya untuk anak cucu dan keluarga. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Pengalaman Baru

Permen Lollipop

Dinamika Pendidikan Dasar Bagi Anak-Anak di Desa Kedungjeruk Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar