Keripik Gedebog Pisang Ala KKN Kelompok 219
Keripik Gedebog Pisang Ala Kelompok 219
Ada yang pernah terpikir tidak bahwa gedebog pisang ternyata bisa dimakan? Sepertinya masih sangat awam ya. Banyak yang tahu bahwa pohon pisang memang pohon sejuta manfaat, mulai dari daun, buah, pelepahnya memang bisa digunakan. Tapi pelepah atau gedebog dari pohon pisang terkenal utuk tali atau tatakan saat menyembelih hewan kurban, bukan untuk dimakan.
Sekilas mungkin terasa aneh jika pelepah atau gedebog pisang memang bisa dimakan. Karena mungkin tak biasa dan bisa jadi berbahaya. Tapi nyatanya, pelepah atau gedebog pisang juga bisa dimakan layaknya buah atau jantungnya. Bagaimana caranya? Apakah tidak apa jika memakan gedebog pisang? Jawabannya adalah salah satu cara mengolah gedebog pisang dengan cara dibuat keripik. Dan tak berbahaya juga bisa menjadi salah satu alternatif pengobatan asam lambung.
Singkat cerita, karena kebutuhan proker untuk KKN di desa Kedung Jeruk, munculah ide untuk membuat keripik dari gedebog pisang. Yang mana perjalanan untuk menemukan resep dan rasa yang tepat cukup unik untuk diceritakan. Awalnya di percobaan pertama, gedebog pisang yang diambil bagian dalamnya diiris tipis seperti keripik. Kemudian direndam dan dimarinasi lalu digoreng dengan tepung. Tapi ternyata gagal. Karena tidak kriuk dan masih meninggalkan bekas serat-serat gedebog pisangnya.
Di percobaan kedua pun masih sama, gagal. Tapi lebih baik dari percobaan pertama. Sampai di percobaan ketiga barulah kami menemukan resep dan rasa yang pas untuk mengolah gedebog pisang menjadi makanan ringan yang enakkkkk.
Dari situlah kemudian keripik gedebog pisang ini dibawa untuk diperkenalkan kepada ibu-ibu di dusun Jatikurung, Selorejo dan juga PKK desa Kedung Jeruk. Respon ibu-ibu begitu beragam, tapi mayoritas mereka menyukai keripik gedebog pisang ini. Mereka juga tidak menyangka bahwa gedebog pisang pun bisa dimakan, dan diolah sedemikian rupa.
Rasa dari keripik gedebog pisang ini seperti taro. Kriuk dan nagih. Meski keripik buatan kelompok 219 hanya diberi bumbu dasar dapur seperti bawang putih, garam, kunir, penyedap rasa, dan bumbu tabur ya balado juga rasa jagung manis. Rasa jagung manis menjadi rasa favorit pilihan ibu-ibu juga teman-teman.
Produk unik ini semoga bisa menjadi alternatif UMKM yang nantinya akan dikembangkan di desa Kedung Jeruk. Juga sebagai peninggalan yang berarti untuk ibu-ibu yang telah mendapatkan sosialisasi pembuatan keripik gedebog pisang.
Komentar
Posting Komentar