Puan-Puan Yang Hebat

Puan-Puan Yang Hebat Matahari baru saja menyingsing di ufuk timur. Daun-daun yang berembun belum jua kering. Jalanan juga masih sepi dari lalu lalang orang-orang, tapi seorang ibu paruh baya terlihat melintas dengan mengayuh sepeda seperti hendak ke sawah atau ladang. Ibu tersebut yang tidak sempat aku tanya siapa namanya, memberi senyuman ketika mataku beradu dengan matanya tepat di depan rumah yang menjadi posko KKN kelompok 219. Saat para perempuan lain mungkin masih sibuk dengan urusan di rumah, entah dengan urusan dapur, urusan anak atau urusan yang lainnya, tapi ibu hebat ini telah mengayuh sepedanya dengan mantap. Dengan membawa karung goni yang ditali di belakang sepeda juga sebilah sabit dan mungkin juga bekal yang digantung di bagian depan sepeda, beliau terus melaju menuju tujuannya. Namun sayang, aku tidak mendapat kesempatan untuk dapat berbincang dengan beliau. Pasti banyak sekali ilmu dan pelajaran baru yang bisa diambil dari beliau. Tapi memang beliau sedang terburu-b...